Rabu, 18 Agustus 2010

A Smart Way to Invest, Tabungan Pensiun Flexter

Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi keputusan untuk berinvestasi adalah tingkat kembalinya investasi atau Return On Investment (ROI). Biasanya semakin cepat tingkat ROI, semakin tinggi resiko kerugiannya. Sebaliknya, semakin lama semakin rendah resiko kerugiannya. Namun, sebagai investor tentunya berharap menemukan metode investasi yang memiliki ROI cepat dengan resiko yang sangat rendah. Lalu adakah kita temukan?
Di kalangan masyarakat masih banyak yang tidak memahami makna investasi yang sesungguhnya. Disangkanya bahwa berinvestasi itu membutuhkan banyak uang. Padahal menabung adalah bagian dari investasi untuk masa depan. Walaupun jika kita lihat secara pembagian hasil (bunga bank) tidak akan mungkin kita menerima hasil lebih besar daripada simpanan kita dalam waktu singkat. Misalnya, kita deposito 21 juta ke bank dengan suku bunga deposito 6% per bulan, maka membutuhkan 12 bulan kontrak untuk bisa mendapatkan hasil 21 juta. (itupun dengan asumsi uang hasil deposito tidak kita ambil, langsung kita tambahkan lagi ke deposito kita. Jika kita ambil setiap tahunnya, maka membutuhkan masa kontrak 17 bulan).
Makanya dengan perbandingan seperti ini, sektor riil (usaha nyata, seperti dagang, industri, dll) menjadi urutan pertama jika kita mau berinvestasi. Namun kendalanya adalah dengan kondisi ekonomi yang belum membaik, tingginya persaingan, dan rendahnya kemampuan pengelolaan dunia usaha menjadikan usaha di sektor riil juga banyak yang terpuruk. Alhasil, modal tidak kembali, bahkan rugi! Karena itulah bagi mereka yang tidak mau beresiko pasti mengambil langkah deposito walaupun lama tetapi aman dan pasti.
Lalu, munculah reksadana yang menjanjikan hasil lebih besar dibanding deposito (dana kita dialokasikan kepada saham perusahaan yang maju dan berkembang). Namun demikian tingkat resiko berbanding lurus dengan kecepatan kembalinya modal, yaitu semakin cepat semakin beresiko. Karena itulah muncul lembaga pengelola keuangan yang akan membantu siapa yang mau mengalokasikan dananya kepada investasi, seperti PT. Danareksa, Jakarta Islamic Indeks, dan lain-lain yang tergabung di Bursa Efek Jakarta.
Semua ini adalah investasi terhadap harta kita supaya bisa berkembang menjadi lebih besar di kemudian hari. Namun ada yang terlupakan, bahwa sesungguhnya asset yang paling berharga adalah si investor itu sendiri. Karena itulah muncul perlindungan (asuransi) yang di hubungkan dengan investasi saham dan lain sebagainya. Tujuannya adalah membuat hidupnya lebih terjaga dan aman dari kemiskinan. Banyak sekali produk yang ditawarkan berkenaan dengan asuransi link seperti ini.
Saya lebih menyarankan investasi yang menentramkan, yaitu investasi yang aman, jelas, dan ada perlindungan di dalamnya. Tapi dengan tingkat ROI yang cepat!!!
Nah, di bawah ini ada grafik perbandingan penghasilan dari deposito dengan modal awal 21 juta berbanding tabungan investasi APIG dengan modal 350 ribu per bulan selama 5 tahun.
grafik-apig-vs-deposito
Bpk A mendepositokan uangnya 21 juta ke Bank. Dengan kontrak 1 bulan dan suku bunga 6%. Ia selalu memperpanjang kontraknya selama 12 bulan ke depan. Setiap bulan ia mendapatkan bagi hasil Rp.1.260.000 dan langsung di tambahkan ke dalam deposito pada bulan berikutnya. Selama 12 bulan ia memperoleh penghasilan 21 juta lebih.
Bpk B adalah seorang petani yang hanya bisa menyisihkan uangnya perbulan 350 ribu. Ia mengambil program investasi tabungan pensiun flexter yang ada proteksinya. Karena ia faham bahwa jika mengandalkan penghasilannya saat ini, tidak mungkin bisa menghidupi keluarga jika ajal menjemput tak kenal permisi. Dengan asumsi peningkatan level setiap bulan hanya 1 level saja, alhasil sejak bulan ke 7 setelah ia membuka account tabungan investasi, ia sudah tidak mengeluarkan uang lagi untuk tabungan investasi, karena hasil investasinya bisa untuk membayar kewajibannya setiap bulan. Dan pada bulan ke 9 total hasil deviden APIG-nya mencapai Rp. 6.060.000 dari total uang yang diinvestasikan adalah Rp. 3.150.000. Pada bulan ke 12, total deviden APIG yang diperolehnya mencapai 49 juta. Dan seterusnya pada bulan-bulan berikutnya angkanya semakin besar sejalan dengan banyaknya orang yang mengikuti jejak langkah Bpk B yang pintar walaupun hanya seorang petani. 
Tabel penghasilan dapat dilihat berikut :
tabel-penghasilan
Tabel di atas hanya asumsi 1 level terpenuhi dalam setiap bulan. Bagaimana jika di awal bulan saja seperti ini (terbentuk 6 level):
apig-juni
Kemudian ketika top up para investor di awal Juli bertambah 1 level, yaitu level ke 7 : (bukan akhir Juli ya..)
apig-awal-juli
Total nodes yang dimiliki (Juni + awal Juli) adalah 504 + 512 = 1.016 nodes. Maka Bonus yang diterimanya adalah 1.016 x 500 = Rp. 508.000. Padahal ia menabung baru dua kali, Juni 350 ribu dan Top Up Juli 350 ribu. 
Kuncinya adalah "Seberapa besar kita percaya kepada system yang baru pertama kali di dunia ini? Kemudian seberapa cepat kita take action untuk mengambil peluang ini!"
Semoga dengan system ini bisa mengangkat derajat bangsa Indonesia dari keterpurukan ekonomi. Bismillah!!!
Wallahu A'lam Bisshowab